Bermigrasi ke negara lain merupakan sebuah keputusan yang besar, apalagi bagi individu yang telah memiliki anak. Proses migrasi memerlukan penyesuaian secara terus-menerus, tidak hanya oleh pekerja migran sendiri tetapi juga oleh keluarga yang tinggal di negara asal. Namun dengan perencanaan yang teliti, pekerja migran dapat memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir potensi dampak buruk yang dapat disebabkan oleh migrasi, baik terhadap diri sendiri maupun keluarga. Beberapa kiat di bawah ini dapat Anda lakukan sesuai dengan tahapan migrasi yang Anda lalui:

 

SEBELUM MEMBUAT KEPUTUSAN

Anda perlu mempertimbangkan secara teliti beberapa hal berikut sebelum memutuskan untuk bermigrasi:

  • Durasi kerja

Kontrak kerja umumnya berlaku selama dua hingga tiga tahun. Ini berarti Anda harus tinggal jauh dari keluarga selama waktu yang cukup lama. Tantangan yang Anda hadapi mungkin saja lebih besar apabila Anda telah menikah atau memiliki anak. Jika begitu, Anda dan pasangan harus mendiskusikan banyak hal, misalnya terkait bagaimana membagi tanggung jawab pengasuhan dan melakukan pengasuhan dari jarak jauh demi kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan anak.

  • Perbedaan budaya

Kemungkinan Anda akan bekerja di negara dengan bahasa, agama, makanan, dan tradisi yang asing bagi Anda. Di sana, Anda mungkin menemui lebih banyak hambatan dalam mempraktikkan ajaran agama yang Anda yakini, mendapatkan makanan yang familiar bagi Anda, atau menyampaikan pesan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat di sana. Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda siap bekerja di lingkungan yang begitu berbeda dalam hal budaya.

  • Pekerjaan

Jika Anda bekerja di sektor rumah tangga, Anda mungkin harus tinggal satu atap dengan pemberi kerja dan keluarganya. Jika Anda ingin bekerja di kapal perikanan, Anda harus menunggu berminggu-minggu sebelum mendarat. Di sektor perkebunan, Anda mungkin harus tinggal di daerah pedesaan dan cenderung terpencil di negara tujuan. Dalam sektor apa pun Anda ingin bekerja, Anda harus mencari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai lingkup kerja dan sifat khas pekerjaan tersebut, serta pengaturan tempat tinggal.

  • Tujuan

Bahkan sebelum bermigrasi, Anda perlu mempertimbangkan secara baik-baik: Apa tujuan yang ingin Anda raih dengan bekerja ke luar negeri? Berapa lama Anda akan bekerja di luar negeri? Berapa penghasilan bulanan yang akan Anda gunakan untuk kebutuhan hidup, ditabung dan diinvestasikan? Berapa perkiraan jumlah uang yang dapat Anda kumpulkan dalam durasi kontrak kerja? Apa yang akan Anda lakukan ketika kembali ke Indonesia? Dan bagaimana Anda mempersiapkan diri untuk memulai lagi kehidupan di Indonesia? Mungkin perjalanan Anda tidak selalu mulus dan perlu penyesuaian, tetapi pertanyaan seperti ini penting untuk membuat Anda tetap fokus pada tujuan awal. Anda juga perlu mengingatkan diri sendiri tentang hal-hal ini ketika sudah bekerja di negara penempatan.

  • Negara tujuan

Pilihan negara penempatan dapat berdampak besar terhadap Anda dan keluarga Anda di Indonesia. Anda harus memilih negara yang melindungi hak berkomunikasi karena hal tersebut amat penting dalam menjaga hubungan/pengasuhan jarak jauh antara Anda dan keluarga di Indonesia. Anda juga perlu memastikan bahwa negara penempatan melindungi hak atas hari libur. Hari libur merupakan kesempatan berharga untuk memperluas pertemanan, melepas beban mental dan meningkatkan keterampilan. Sebagian pekerja migran menggunakan hak hari libur untuk mempelajari ragam keterampilan yang diperlukan untuk membangun bisnis kelak ketika mereka pulang ke Indonesia, seperti keterampilan tata-rambut, memasak, perawatan wajah, membuat kue, menjahit, berbahasa, pengelolaan keuangan, dan komputer. Anda perlu mempelajari lebih lanjut tentang hak-hak yang dijamin oleh negara tujuan sebelum memutuskan ke negara mana Anda akan bermigrasi.

 

PERSIAPAN PRA-KEBERANGKATAN

Anda perlu mempersiapkan hal-hal berikut sebelum berangkat bekerja ke luar negeri:

  • Ketahui hak-hak Anda

Sebagai seorang pekerja, Anda memiliki berbagai macam hak ketenagakerjaan yang telah dilindungi oleh norma-norma hak asasi manusia internasional. Hak-hak ini mungkin akan berbeda sesuai dengan negara tujuan, tetapi umumnya Anda berhak atas:

  • Kontrak kerja
  • Komunikasi dan informasi (memiliki dan menggunakan telepon genggam)
  • Hari libur
  • Gaji/upah layak
  • Cuti tahunan berbayar
  • Jam kerja yang telah ditentukan
  • Upah lembur
  • Makanan
  • Asuransi kesehatan
  • Asuransi kecelakaan kerja
  • Jaminan sosial (dana pensiun)
  • Bergabung dengan serikat pekerja
  • Privasi (ruang pribadi)
  • Ketahui kewajiban Anda

Cari tahu tentang cakupan kerja Anda, dan ikuti pelatihan yang sesuai agar Anda dapat mengerjakan kewajiban-kewajiban kerja dengan baik.

  • Bahasa

Anda perlu memiliki keterampilan berbahasa agar dapat berkomunikasi secara efektif dengan pemberi kerja dan/atau rekan kerja. Gunakan buku catatan kecil untuk mencatat kata-kata yang masih asing bagi Anda. Pelajari cara menggunakan kamus daring (online) atau Google Translate untuk membantu Anda berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

  • Pemahaman budaya

Anda perlu mengetahui aspek-aspek budaya di negara tujuan. Misalnya, Anda bisa mencari tahu tentang makanan sehari-hari, kepercayaan dan praktik agama, serta etika kerja di negara tujuan. Semakin banyak Anda mengetahui hal-hal tersebut, semakin cepat Anda dapat beradaptasi di lingkungan yang baru.

  • Detil informasi mengenai agen tenaga kerja

Simpan semua bukti proses keberangkatan Anda, termasuk nama dan alamat agen tenaga kerja. Ambil foto semua dokumen yang harus Anda tanda tangani dan simpan foto-foto tersebut di tempat aman. Misalnya, Anda dapat mengirim foto-foto tersebut ke seorang teman yang dipercaya dan kemudian menghapus semua file yang telah terkirim dari obrolan/memori HP. Dokumen tersebut dapat menjadi bukti penting jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Anda.

 

KEDATANGAN DI NEGARA TUJUAN

Anda perlu melakukan hal-hal berikut sesampainya di negara tujuan:

  • Melakukan lapor diri ke Perwakilan Republik Indonesia

Setelah tiba di negara tujuan, Anda perlu melakukan lapor diri ke Perwakilan Republik Indonesia terdekat, baik Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal, maupun Kantor Dagang (seperti di Taipei, Taiwan). Lapor diri diperlukan agar Perwakilan RI mengetahui keberadaan Anda dan dapat memberikan bantuan ketika Anda memerlukannya.

  • Kabari keluarga Anda

Kabari anggota keluarga yang Anda percaya terkait alamat tempat tinggal atau tempat kerja Anda di negara tujuan. Jika Anda berpindah tempat, pastikan mereka turut mendapatkan informasi terkait perubahan alamat. Anda juga perlu membagikan foto paspor dan visa kerja dengan anggota keluarga tersebut. Informasi ini akan sangat berguna dalam situasi darurat.

  • Nomor-nomor penting

Simpan catatan tertulis yang memuat nomor telepon anggota keluarga yang Anda percayai. Informasi ini akan Anda perlukan jika pemberi kerja merampas telepon genggam Anda dan jika Anda perlu menghubungi keluarga untuk alasan mendesak.

  • Bantuan darurat

Cari tahu kantor polisi, rumah aman, atau lembaga non-pemerintah terdekat dari tempat kerja Anda bila memerlukan bantuan darurat. Anda juga dapat mencatat nomor darurat lembaga-lembaga tersebut.

  • Rekening bank

Setelah memulai bekerja, Anda harus lekas membuka rekening bank di negara tujuan dan meminta agar pemberi kerja membayar gaji Anda melalui transfer antar-rekening. Rekam transfer antar-rekening tersebut dapat menjadi bukti untuk melindungi Anda dari praktik pencurian gaji.

  • Dokumen pribadi

Simpan dokumen-dokumen pribadi Anda sendiri. Ini meliputi paspor, visa kerja, kontrak kerja, dan buku rekening.

  • Hubungan jarak jauh

Usahakan Anda berkomunikasi secara rutin dengan keluarga di rumah. Jika Anda memiliki anak, amati tumbuh kembang mereka dengan menghubungi mereka, pengasuh, guru, dan tetangga secara rutin. Walaupun terpisah secara fisik, komunikasi yang teratur membantu menjaga keterhubungan batin.

  • Pengelolaan keuangan

Simpan dan atur keuangan Anda sendiri. Jangan mempercayakan urusan keuangan kepada orang lain. Tentukan berapa jumlah uang yang akan Anda gunakan untuk keperluan pribadi, dikirim kepada keluarga, dan disimpan di rekening pribadi.

  • Saling mengerti

Hubungan harmonis memerlukan usaha dari kedua belah pihak; Anda harus memahami hal-hal yang dianggap sopan dan tidak sopan untuk menghindari kesalahpahaman, tetapi pemberi kerja juga harus mau memahami latar budaya dan bagaimana hal tersebut membentuk kebiasaan Anda. Selalu sampaikan pikiran dan perasaan Anda secara jelas, dan jangan beranggapan bahwa orang lain memahaminya tanpa Anda mengutarakan perasaan dan pikiran tersebut.

 

PERSIAPAN KEPULANGAN

Tanpa perencanaan yang matang, Anda dapat merasa kebingungan ketika harus memulai kehidupan di kampung halaman. Persiapkan beberapa hal di bawah ini sebelum Anda kembali ke Indonesia:

  • Antisipasi gegar budaya terbalik (reverse culture shock)

Ketika Anda bermigrasi, ada banyak hal di kampung halaman yang terus berubah. Anda juga mulai beradaptasi dengan lingkungan baru dan menjalani rutinitas baru–bahkan hingga sampai pada titik ketika Anda merasa semakin asing dengan kampung halaman sendiri. Beberapa tahun kemudian, situasi ini dapat memberikan tantangan yang nyata ketika Anda kembali ke daerah asal. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ‘gegar budaya terbalik’ dapat berbeda dari satu kasus ke kasus lain, tapi beberapa di antaranya meliputi perbedaan jumlah pendapatan antara di luar negeri dan di Indonesia, pandangan hidup yang berubah, dan gaya hidup yang sudah berbeda. Anda harus mengenali faktor-faktor apa saja yang kemungkinan dapat menghambat Anda dalam memulai kehidupan lagi di Indonesia. Anda juga perlu memikirkan cara untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

  • Pekerjaan baru di Indonesia

Sedini mungkin, Anda harus merencanakan pekerjaan yang akan Anda geluti ketika kembali ke Indonesia. Tanyakan pada diri sendiri beberapa hal berikut:

  • Apa yang akan Anda lakukan untuk mencari nafkah di Indonesia?
  • Modal apa saja yang telah Anda miliki dalam hal keterampilan, uang, dan jaringan sosial?
  • Sumber daya atau modal apa lagi yang masih kurang?
  • Bagaimana Anda dapat memeroleh modal tersebut selama masih berada di negara penempatan?
  • Bagaimana Anda akan menjalankan usaha Anda nanti?
  • Membangun kapasitas diri

Semakin Anda jeli dalam merencanakan usaha, semakin Anda mampu mengenali kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi (dalam hal pengetahuan, keterampilan, modal uang, jaringan sosial, dsb). Gunakan hari libur untuk membangun kapasitas diri. Ikuti kursus-kursus pengelolaan keuangan. Pelajari cara menggunakan sosial media untuk melakukan pemasaran secara daring (online). Tonton video-video di YouTube tentang cara mendesain kemasan yang menarik dan menyasar calon konsumen. Ikuti seminar dan acara bincang-bincang daring tentang cara membangun usaha. Ajak diskusi teman sesama pekerja migran (yang telah kembali ke Indonesia) tentang pengalaman mereka membangun usaha.

Diupdate pada 24 September 2021.