DIISOLASI, KELAPARAN DAN DIPUKULI |
|
JANGAN MEMBUAT KESALAHAN YANG SAMA SEPERTI YANG SAYA PERBUAT - CEK RECRUITMENT ADVISOR UNTUK MENGETAHUI LEBIH LANJUT TENTANG AGEN ATAU CALON MAJIKAN ANDA. |
Suami saya memiliki disabilitas netra, jadi hanya saya lah satu-satunya orang dalam keluarga yang dapat bekerja, dan di negara asal saya, saya tidak bisa mendapatkan uang yang cukup untuk membantu perekonomian keluarga. |
Sebelumnya saya telah bekerja sebagai pekerja kebersihan, dari satu rumah ke rumah lain sebanyak tiga kali dalam seminggu, dan mencucikan pakaian dua keluarga. Saya bekerja sepanjang hari, tapi penghasilan itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. |
Kemudian saya mendengar bahwa di desa kami terdapat calo yang biasa mencarikan pekerjaan di luar negeri untuk orang-orang di desa kami. |
Calo itu menjanjikan pekerjaan dengan gaji 300 dolar AS, jumlah yang cukup untuk membantu kebutuhan keluarga saya, tapi saya harus membayar biaya rekrutmen sebesar 750 dolar AS. Calo tersebut mengatakan bahwa biaya ini akan digunakan untuk mengurus visa, tiket pesawat, tes kesehatan, dan pelatihan kerja. |
Untuk mendapatkan uang tersebut, saya harus menggadaikan sepetak kecil sawah keluarga kami. |
Saya menyerahkan uang tersebut dan diberitahu bahwa saya akan berangkat dalam waktu tiga bulan. Saya menerima paspor dan melakukan tes kesehatan, tetapi tidak ada pelatihan kerja atau pembekalan pra-pemberangkatan. |
Dua hari sebelum keberangkatan, saya pergi ke ibukota dan tinggal di kantor agen perekrut. Di kantor tersebut, mereka meminta saya menandatangani sebuah kontrak yang tidak saya pahami isinya karena kontrak tersebut tertulis dalam bahasa yang tidak saya ketahui. |
Saya berangkat bersama sepuluh perempuan lain, semuanya pekerja rumah tangga. Setelah sampai di negara tujuan, kami langsung dibawa ke rumah-rumah tempat kami bekerja. Tidak ada pelatihan atau pembekalan. |
Pekerjaan yang saya lakukan amat sangat melelahkan. Saya membersihkan dan memasak di tiga rumah yang berbeda, selama lima belas jam per hari. Saya tidak pernah mendapatkan hari libur dan tidak diizinkan menggunakan telepon untuk menghubungi keluarga. |
Keadaan ini berlangsung selama tiga bulan, dan lebih parahnya lagi, saya bahkan tidak menerima sepeser pun bayaran. Pada bulan keempat, saya meminta perekrut untuk memindahkan saya ke tempat kerja lain; saya tidak kuat bekerja di tiga rumah. |
Kemudian saya mulai menerima kekerasan fisik. Saya dipidahkan ke keluarga lain yang sering memukuli saya dan tidak memberikan makanan yang cukup, dan saya juga masih harus bekerja sepanjang waktu tanpa hari libur. |
Setelah lima bulan berlalu, akhirnya saya menerima bayaran, tetapi saya kaget bukan kepalang; saya hanya diberi gaji sebesar 150 dolar AS. Majikan saya mengatakan bahwa ini adalah jumlah yang disepakati dengan agen perekrut. |
Setelah bekerja selama sepuluh bulan, saya merasa putus asa dan takut, dan kemudian saya menghubungi sebuah organisasi yang membantu pekerja migran. Saya sudah tidak dapat menahan siksaan ini lagi. Tubuh saya amat kurus, seluruh tangan dan punggung saya dipenuhi luka memar. |